Sabtu, 02 Mei 2015

茶の湯 Upacara Minum Teh Jepang


Budaya minum teh merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Jepang dari dulu yang hingga kini tetao di lestarikan. Upacara minum teh merupakan upacara penyambutan tuan rumah kepada tamu dengan cara menyajikan teh. Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate. Jika di dalam ruangan disebut chato. Biasanya para tuan rumah menyediakan bunga, lukisan, dan keramik yang indah untuk menyambut para tamu dalam upacara minum teh ini.

Arti kata Chanoyu sebenarnya adalah “air panas untuk teh”. Namun kemudian berkembang lebih luas menjadi upacara minum teh dalam tradisi Jepang, dalam chanoyu setiap peserta diharapkan mengalami ketenangan. Karena chanoyu sendiri dianggap sebagai bagian dari meditasi untuk mendapatkan keseimbangan jiwa.

Upacara minum teh di Jepang banyak mengandung makna kehidupan. Setiap prosesi yang ada dalam upacara minum teh di Jepang mengandung setiap makna. Prosesi saling memberi hormat antara tamu dan penerima tamu yang bermakna saling menghormati dan setiap orang harus menghormati tamu. Prosesi pemberian kue manis atau okashi yang mana harus dihabiskan oleh tamu merupakan bentuk penghargaan dari tuan rumah untuk menyambut tamu dan tamu yang mendapat kue okashi harus menghabiskannya sebagai rasa syukur akan pemberian tamu juga sebagai bentuk penghormatan. Pada saat Tea Master membuat teh, setiap gerakan yang dilakukan sangat hati hati dan penuh kesabaran dan tidak boleh tergesa gesa hal ini bermakna seseorang harus melakukan sesuatu secara hati hati dan sabar. Meminum teh pun tidak bisa sembarangan. Mangkuk teh yang disajikan diletakkan dengan sangat hati-hati karena yang menyajikan harus memastikan bahwa motif terbaik dari mangkuk teh tersebut harus menghadap ke arah tamu. Karena itu adalah sisi yang paling baik, maka tidak sopan pula bagi tamu untuk meminum langsung dari sisi tersebut. Jadi peminum teh juga harus memutar mangkuk teh agar posisi motif menghadap tuan rumah sebagai tanda terima kasih dan menghormati.

Dalam upacara Chanoyu, teh disiapkan oleh seorang ahli khusus dengan tata cara tertentu, dan tidak dapat sembarang orang menjadi ahli Chanoyu. Untuk dapat menjadi ahli Chanoyu, haruslah mempunyai pengetahuan mendalam tentang tipe teh, kimono, kaligrafi Jepang, ikebana, dan berbagai pengetahuan tradisional lain.

Inilah beberapa tata cara meminum teh di Jepang
1. Seorang ahli Chanoyu menyiapkan teh dan memberikan cangkir kepada tamu (biasanya lelaki diberi cangkir yang simple dan wanita diberi cangkir bunga.
2. Posisi duduk dengan dada tegap dan kaki dilipat ke belakang (bagi muslim seperti duduk diantara dua sujud).
3.  Sebelum menempelkan cangkir ke bibir, cangkir diletakkan di telapak tangan kiri dan tangan kanan harus memutar cangkir 180 derajat dalam tiga putaran. Jika kita lupa melakukan hal ini maka kita dianggap tidak sopan dan tuan rumah akan tersinggung. Karena gambar bunga-bunganya harus terlihat di depan sehingga tuan rumah mengetahui bahwa kita sangat menikmati teh tersebut.
4. Ketika teh habis, untuk menghormati tuan rumah kita harus membuat suara seperti menyeruput dengan tujuan bahwa teh itu benar-benar  dinikmati.
5. Lap bagian ujung cangkir dengan tangan kanan.
6. Putar cangkir berlawanan dengan arah jarum jam dan kembalikan ke tuan rumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar